Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

TERBARU! AKHIRNYA Seleksi PPPK Guru Tahap 2 dan Pengumuman Masa Sanggah RESMI DIUNDUR, Simak Jadwal Terbarunya Di LINK Berikut Ini

Opinirakyat.org - Pengumuan terbaru, Kemendikbudristek akhirnya mengumumkan hasil sanggah tes PPPK guru tahap I diundur. Begitu juga dengan pengumuman dan pemilihan formasi PPPK tahap II.


Informasi tersebut disampaikan Sekretaris Ditjen Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek Nunuk Suryani lewat akun Instagram @nunuksuryani.


"Bapak, ibu guru yang terhormat. Pengumuman hasil sanggah I, pengumuman dan pemilihan formasi (tahap) II mengalami kemunduran. Revisi jadwal akan segera disampaikan di portal resmi gurupppk.kemdikbud.go.id. terima kasih," tulis Nunuk, Sabtu (23/10).


Unggahan Nunuk ini langsung menyebar cepat di kalangan guru honorer.


Di satu sisi mereka lega karena pemerintah akhirnya buka suara.


Di sisi lain, mereka gelisah karena harus menunggu lagi.


"Syukurlah sudah buka suara. Kenapa enggak dari beberapa hari sebelumnya bicara," kata Ketum Forum Guru Honorer Bersertifikasi Sekolah Negeri (FGHBSN) Nasional Rizki Safari Rakhmat kepada JPNN.com, Sabtu (23/10).


Kritikan juga disampaikan Ketua Forum Honorer K2 Kabupaten Blitar Sri Hariyati.


Dia mengaku tidak bisa berkata-kata lagi melihat ruwetnya perekrutan PPPK guru 2021.


"Ini pasti karena data Dapodiknya bermasalah makanya jadi molor begini. Nasib, ya nasib," duganya.


Sementara Ketua Paguyuban GTT/PTT Kabupaten Kebumen Musbihin juga sependapat dengan Sri Hariyati.


Ada banyak guru honorer yang sudah tidak aktif tetapi masih terdaftar di Dapodik dan akhirnya menggeser guru honorer aktif yang setia bertahan mengajar dengan gaji murah.


Begitu juga guru-guru honorer di sekolah regrouping yang ternyata tidak didata di Dapodik, sehingga tidak mendapatkan aifrmasi baik sebagai guru honorer K2 maupun usia 35 tahun ke atas dengan masa pengabdian tiga tahun ke atas.


"Mudah-mudahan GTT di sekolah regrouping dicarikan solusinya karena mereka berhak juga," tegas Musbihin. (esy/jpnn)