Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KABAR GEMBIRA dari Mendikbud dan Kemenag Terkait GURU HONORER yang Ingin Jadi PNS Tanpa TES, SEMOGA BERKAH

Opinirakyat.org - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Mendikbud Nadiem Makarim bakal bertemu untuk membahas masalah penambahan kuota guru PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja). 


Diharapkan dengan pertemuan tersebut akan ada titik terang terkait keinginan Kemenag mendapat tambahan kuota PPPK. "Dalam waktu dekat ini Pak Menag akan bertemu dengan Mendikbud untuk membahas masalah kuota PPPK ini. 


Semoga akan hasil baik," kata Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kemenag Muhammad Zain kepada JPNN.com.


 Kemenag hanya mendapatkan kuota 9.464. Itu pun kuota tersebut merupakan sisa hasil rekrutmen PPPK Februari 2019 dari honorer K2 Kemenag tidak mendapatkan kuota di luar sisa honorer K2. 


Sangat berbeda dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang mendapatkan kuota satu juta guru PPPK. 


guru honorer nonkategori yang terdaftar di Dapodik, serta lulusan pendidikan profesi guru (PPG). 


Dari sini terlihat ada ketimpangan begitu besar mengingat kebutuhan Kemenag untuk guru (guru madrasah dan pendidikan agama Islam pada sekolah) dan dosen sebanyak 242 ribu orang. Sementara jatah yang diberikan hanya 9.464.


"Sesuai data Simpatika sebanyak 84 persen guru honorer terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Sedangkan PNS hanya 16 persen. 


Ini yang membuat kami getol memperjuangkan tambahan kuota karena guru Kemenag itu didominasi honorer," tuturnya. 


Zain khawatir akan status guru-guru honorer ini terutama yang usianya di atas 35 tahun. Mengingat dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), hanya ada PNS dan PPPK.  


Dia pun berharap ada titik terang dalam pertemuan dua menteri, agar memberikan ketenangan bagi guru honorer Kemenag. 


Di mana mereka bisa ikut berkompetisi dalam rekrutmen PPPK.  "Semangat kami ingin mencerdaskan anak bangsa dan memuliakan para guru," ujarnya. 







Kemendikbud saat peringatan Hari Guru Internasional, telah memberikan penghargaan terhadap guru-guru madrasah yang dedikasinya sangat besar. Apalagi saat pandemi, guru-guru madrasah intens mengunjungi siswa.  


"Mudah-mudahan, apresiasi kembali diberikan Kemendikbud dengan mau berbagi kuota satu juta guru PPPK dengan Kemenag. Semua harus sevisi demi mencerdaskan anak bangsa," tandasnya. (esy/jpnn)


Demikian info yang dapat kami sampaikan.